Tuesday, February 16, 2010

hairnet oh hairnet

tau kan pelajaran mulokku kali ini? ya. menjadi seorang resepsionis di sebuah hotel. diajarkan untuk bersikap yang ramah dengan tamu, sopan santun yang baik, dan yang paling penting, berbahasa inggris yang lancar.

nah untuk melakukan itu semua, kita juga harus rapi. dan untuk itu, rambut harus diikat dengan hairnet. karena aku tidak mempunyai hairnet (minggu lalu pinjem mita, bukan, bukan mita the virgin. tapi mita sos 2), maka tadi aku sempatkan untuk beli. juga karena tika mau pinjem hairnetku.

pertama, aku ke mbak nana. ternyata mbak nana nggak punya hairnet. soalnya mbak nana kan sekarang sudah berkerudung. kedua, dengan memakai sepeda pancal kecil kepunyaan orang warnet dan entah punya siapa (soalnya sepeda motor masih dipake adek), aku ke toko dekat rumah, namanya yasin. ini benar-benar bernama yasin. yang ngejualin om yasin, om yasin nggak tahu apa itu hairnet. akhirnya dipanggillah istrinya. ternyata kata istrinya nggak ada.

lalu aku pulang. bernegosiasi emosi dengan mama, dan tercetuslah sebuah keputusan.

ketiga, masih dengan memakai sepeda pancal kecil kepunyaan orang warnet dan entah punya siapa, aku kebawah. ke toko serbu. pengorbanan banget. ngelewati jalan yang agak raya (maksudnya nggak ramai-ramai banget dan nggak lebar-lebar banget, sedengan lah), aku mengayuh dengan sekuat tenaga. dan yup, masih tidak ada itu hairnet sial.

lalu aku pulang. dirumah sudah ada motor. maka untuk menjaga kestabilan motorik, aku beralih memakai motor.

keempat, aku ke banyu urip. disana ada 3 toko bersampingan. dan ke3nya tidak ada. taraaaaa. kelima, aku putar balik ke pasar. dan yah tetap tidak ada. selanjutnya aku berpikiran untuk ke alfamart. tapi bensinnya untup-untup. dan aku putaaarrrr ballliikkk lagi ke pom bensin diponegoro untuk mengisi apa itu yang dinamakan bensin.

lalu aku pulang. aku bilang sama mama, kalo dimana-mana hairnetnya nggak ada. terus aku ada pikiran ke Giant. maunya ngajak mama, ternyata mama pusing. dan berangkatlah aku sendiri.

kelima, aku ke Giant. sudah jam 10.00 PM. ada 2 satpam. satpam yang pertama bilang sudah tutup. satpam yang kedua bilang belum. kenyataannya belum. yah, terlaknatlah satpam yang pertama. masuklah aku ke lift. sendirian. berasa di film-film horror. pas sudah di dalem Giant, ternyata harganya Rp 15.000,-. itu harga yang mahal untuk sebuah hairnet. aku telepon mama, kata mama, penting ta mbak? aku bilang, penting. mama bilang, yaudah gapapa. maka aku berikan itu hairnet pada kasir untuk dibayar. tak lupa aku menyambar sebotol Pulpy Orange untuk menyegarkan otak. dan seperti biasa, si kasir bilang, yang 100 buat disumbangkan ya mbak? aku bilang, iya. padahal sampai sekarang aku tidak tahu yang dimaksud si mbak disumbangkan itu disumbangkan untuk apa.

demi sebuah hairnet, tak peduli me*ekku sakit gara-gara dudukan sepeda pancal kecil itu itu, tak peduli seberapa banyak halang merintang yang aku hadapi. oh semoga hasilnya memuaskan lahir dan batinku...

No comments: